A. Latar
Belakang
Singkong merupakan bahan makanan pokok di negeri.
Dimana singkong ini mudah rusak atau busuk kira-kira5 hari pasca panen, bila
tidak mendapat perlakuan baik pasca paanen dengan baik.
Akhir akhir ini
agrobisnis merupakan primadona baru bagi warga masyarakat Indonesia sebagai
ladang usaha yang memiliki prospek yang sangat menyenangkan. Maka dari itu
seiring dengaan perkembangan teknologi dan seiring berkembangnya zaman, para
produsen dipermudah dengan adanya mesin perajang singkong ini.
Dengan adanyaa
mesin ini produsen dipermudahkan dan dapat merajang singkong dengan jumlah
banyak dalam waktu sehari. Namun dulu sebelum adanya mesin ini para produsen
masih mengalami kendala karena terbatasnya tenaga buat merajang singkong
tersebut.
B. Pembahasan
Akhir akhir ini
agrobisnis merupakan primadona baru bagi warga masyarakat Indonesia sebagai
ladang usaha yang memiliki prospek yang sangat menyenangkan. Bidang ini tidak
hanya berkaitan dengan pertanian sebelum panen melainkan yang lebih berkembang
yaitu industry pengolahan pasca panen.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa bidang ini yang dikuasai
industi kecil maupun menengah yang sebenarnya adalah industry rumah tangga.
Selain dikarenakan sulit mendapatkan pekerjaan , sehingga menyebabkan tenaga
kerja tidak lagi berharap ke pabrik-pabrik atau industry. Para calon tenaga
kerja ini umumnya kini mengalihkan perhatiannya untuk menjdi pengusaha
pengusaha baru yang tidak memerlukan modal besar. Dalam hal ini pemerintah
membantu baik pengusaha besar maupun kecil dalam segala hal untuk meningkatka
produk yang dihasilkan dalam segi kualitas maupun kuantitas.
Singkong merupakan
bahan makanan pokok di negeri. Dimana singkong ini mudah rusak atau busuk
kira-kira5 hari pasca panen, bila tidak mendapat perlakuan baik pasca paanen
dengan baik. Beberapa perlakuan pasca panen diantaranya dijemur (dibuat
gaplek), dibuat tepung tapioca dan dibuat produk yang bernilaai tinggi
diantaranya kerupuk dari tepung tapioca dan kripik singkong.
Sekarang sering
kitai jumpai penjual krripik singkong yang kebanyakan besar dibuat oleh
pengusaha pengusaha kecil atau rumahan
dengan kapasitas tidak terlalu besar. Untuk mendapatkan potongan singkong yang
tipis tipis belum digunakan suatu alat mekanis atau mesin yang efisien
pembuatanntya.
Untuk mendapatkan
potongan kripik singkong tipis tipis belum digunakan suatu alat mekanis atau
mesin yang efisien pada proses pembuatannya.masih menggunakan penggerak tenaga
manusia, sehingga kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan tidak bisa
maksimal. Kekurangan dari penggerak manual untuk merajang singkong yaitu
produksinya lebih lama, tebal tipisnya tidak dapat diatur karena menggunakan
penggerak manusia maka dalam proses perajangan yang banyak akan membutuhkan
waktu yang lama dan cepat lelah.
Alat
yang digunakan adalah Dari masalah yang
kita jumpai pada produsen kripik singkong dengan perkembangan zamaan dan
semakin pesatnya teknologi maka saya akan mencoba memodifikasi mesin pemasah
ini yang kelak diharapkan dapat
meringankan ataupun mempermudah kegiatan produksi kripik singkong. Kelebihan
mesin ini dibandingkan mesin yang ada dipasaran adalah dapat diaturnya tebal
tipisya sesuai keinginan kita, lebih aman karena tertutup casing, produksinya
lebih cepat dikalangan produksi rumah tangga. Berbeda dengan mesin pemasah
singkong yang maual yang menggunakan tenaga gerak manusia..
Dengan dibuatnya mesin ini diharapkan produsen lebih mudah
mengoprasikan, sehingga kerja dari
produsen akan lebih efisien dan lebih mudah. Selain itu mesin ini dapat
meningkatkan kuantitas dan kualitas dari hasil rajangan singkong.
Dalam
pembuatan Mesin perajang singkong, tuntutan bagi si pengguna adalah :
1.
Kapasitas produksi maximal 40 kg/jam.
2.
Ukuran mesin tidak terlalu tinggi dan lebar.
3.
Mesin dapat menghasilkan satu rajangan per detik dengan hasil sayatan
yang
baik.
4.
Mudah untuk dioperasikan.
5.
Konstruksi harus kuat.
6.
Dapat dioperasikan oleh semua orang.
7.
Mudah perawatannya.
8.
Suku cadang yang murah dan mudah ditemukan.
9.
Hasil rajangan dapat diatur ketebalannya.
10.
Hasil rajangan tidak pecah.
11. Aman bagi
penggunanya.
Untuk
melakukan perawatan pada mesin perajang singkong ini, dapat
dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a.
Setiap akan dan setelah selesai digunakan, bersihkan mesin dari kotorankotoran
yang
ada, terutama pada hopper, pisau, dan output.
b.
Penutup yang dapat dibongkar pasang akan semakin mempermudah
membersihkan
dan merawat ataupun mengganti komponen-komponen
mesin
jika mengalami kerusakan.
c.
Bila perlu tutup semua badan mesin dengan kain atau plastik yang berukuran cukup untuk menjaga mesin dari
debu.
Target
atau sasaran yang ingin dicapai pada perancangan dan
hasil perajangan dengan mesin perajang
singkong ini, adalah:
a.
Proses pembuatan dapat dikerjakan dengan mudah dan cepat.
b.
Bahan baku mudah dicari.
c.
Biaya keseluruhan pembuatan mesin ini terjangkau.
d.
Mudah dalam pengoperasian mesin perajang singkong ini, karena
mesin
cukup dioperasikan oleh 1 orang operator.
e.
Hasil rajangan dapat seragam.
f.
Pisau dapat diatur untuk menentukan ketebalan hasil rajangan sesuai
dengan
yang diinginkan.
g.
Mesin mampu meningkatkan kualitas hasil produksi.
h.
Perawatan dan pemeliharaan mesin tidak memerlukan biaya khusus.
Penulis: SITI
ROUDHOTUL HARIRIN (15050524027)
0 komentar:
Posting Komentar