Latar Belakang
Tempe
merupakan makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis ragi Rhizopus, misalnya
Rhizopus Oligosporus, Rh Oryzae, Rh Stolonifer(kapang roti), atau Rh Arrhizus. Fermentasi
tersebut dikenal secara umum sebagai “ragi tempe”. Ragi yang tumbuh pada
kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang
mudah dicerna oleh manusia. Tempe mengandung banyak serat pangan, kalsium,
vitamin B, dan zat besi. Tempe juga memiliki nilai obat misalnya antibiotika
yaitu untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan dan bisa untuk mencegah
penyakit degeneratif.
Tempe
menjadi makanan favorit masyarakat
Indonesia karena rasanya yang enak. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa
gemar mengkonsumsi tempe untuk camilan, biasanya juga sebagai makanan utama
masyarakat Indonesia. Apabila tempe dikonsumsi sebagai camilan, biasanya diolah
menjadi keripik, kering tempe, tempe burger, dan masih banyak lagi. Apabila
dikonsumsi sebagai makanan utama, biasanya tempe diolah menjadi tempe bacem,
asem-asem tempe, tempe buncis pedas, dan lain-lain.
Dalam pengolahan tempe, pengadukan
masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan centong kayu. Sehingga
membutuhkan tenaga lebih. Apabila pengadukan dengan cara tradisional tersebut
tidak merata, proses fermentasi yang dihasilkanpun kurang sempurna. Selain itu produksi
yang dihasilkan juga kurang memuaskan.
Permasalahan
Berdasarkan
hasil observasi, dari pengolahan tempe tersebut ada kendala yang menghambat
proses pengolahan kedelai. Kendalanya adalah proses peragian masih menggunakan
cara tradisional yaitu diaduk dengan centong kayu dan selanjutnya campuran ragi
kedelai dimasukkan dalam kemasan. Selain itu biasanya pengadukan tidak merata
sehingga berdampak pada saat proses fermentasi kedelai. Kedelai yang tidak
mendapat cukup ragi tidak dapat berfermentasi dengan sempurna. Secara fisik
bisa diketahui bahwa kedelai menyatu dalam bentuk butiran. Saat ini kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat, sehingga saya ingin merancang
Mesin Pencampur Ragi Kedelai otomatis untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas peragian, sehingga proses fermentasi bisa sempurna.
Prinsip kerja Mesin Pencampur Ragi
Kedelai ini dijalankan dengan motor listrik. Motor listrik dihidupkan lalu puli
dan sabuk transmisi akan menggerakkan gear pada reducer, sehingga poros mesin
akan berputar. Poros akan memutar pengaduk yang terpasang pada poros. Dengan
demikian, ragi kedelai yang dimasukkan dalam tabung yang kemudian ditutup, maka
ragi kedelai akan tercampur dengan sendirinya. Apabila ragi kedelai sudah
merata, motor listrik dimatikan dan tutup tabung dibuka. Setelah itu,
campuran ragi kedelai bisa dikemas.
Dalam
pembuatan Mesin Pencampur Ragi Kedelai, ketentuan yang harus dipenuhi pada
merancang mesin yaitu:
v Mesin
yang dirancang bisa mengaduk ragi tempe secara merata.
v Mesin
yang dirancang bisa mengaduk ragi tempe dengan waktu yang cepat dan hasil dari
pengadukan bisa optimal.
v Mesin
yang dirancang harus aman dan mudah saat pengoperasian.
v Produksi
yang dihasilkan lebih berkualitas dan efisien
Dalam pembuatan mesin
harapan yang diinginkan yaitu:
v Dalam
jangka panjang, perawatannya mudah
v Komponen
yang dibutuhkan pada pembuatan mesin pencampur ragi tempe bisa mudah didapat
dan dengan harga terjangkau.
v Estetika
mesin menarik
Perancangan
mesin pencampur ragi kedelai ini adalah untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses peragian agar:
Ø Proses
peragian kedelai menjadi lebih rata dari sebelumnya. Sehingga proses fermentasi
kedelai berlangsung dengan sempurna dan butiran kedelai bisa menyatu dengan
utuh.
Ø Produktivitas
bisa meningkat minimal 100% sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan pabrik
tempe.
Ø Mesin
pencampur ragi tempe otomatis ini dilengkapi dengan sirip pengaduk, pengatur
putaran sehingga pengoperasiannya lebih mudah, praktis, tidak membutuhkan
kemampuan khusus untuk menjalankannya.
Ø Mesin
pencampur ragi kedelai ini dilengkapi dengan roda, sehingga lebih mudah untuk
mendorong dan bisa diletakkan sesuai keinginan.
Penulis: GEMA
ANGGAR SAFITRI (15050524014)
0 komentar:
Posting Komentar