AREK MESIN

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 18 Juni 2016

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENCACAH PAKAN TERNAK.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENCACAH PAKAN TERNAK.

Perumusan Masalah Disain
Perumusan masalah disain dalam perancangan mesin pencacah pakan ternak dilakukan melalui diskusi dengan pemilik usaha mikro pembuatan pakan ternak fermentasi. Selanjutnya rumusan masalah  ini dituangkan dalam  persyaratan dan tujuan  rancangan  (Design requirements and objectives / DR & O) yang berisi seprangkat kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah rancangan. DR & O rancangan mesin ini adalah sebagai berikut:
Mesin mampu mencacah bahan  rumput, dan jerami baik kondisi basah maupun kering.
Kapasitas mesin minimal 400 kg/jam.
Hasil cacahan berukuran 1 – 5 cm.
Perawatan mesin mudah. • Pengoperasian mudah.
Pengumpulan Informasi
Langkah selanjutnya dalam proses disain ini adalam mengumpulkan informasi tentang mesin pencacah pakan ternak yang sudah ada di pasaran, tentang bentuk, kapasitas, cara kerja, penggerak, dan lain sebagainya.
Berdasarakan hasi browsing di internet, diperoleh beerbagai disain mesin mencacah jerami sebagai berikut:
a. Produk CV Teknologi Tepat Guna Medan.
Mesin pencacah jerami kapasitas 500 – 700 kg/jam, penggerak Diesel 7 PK, harga 11 juta.

Gambar 4. Mesin Pencacah Jerami CV TTG.
b. Produk Balitbang Pertanian
Mesin pencacah bahan pakan ternak, kap 1,5 – 2 ton/jam, penggeran Diesel 22 PK, Jumlah pisau dinamis 22 bh, pisau statis 1 bh, harga Rp. 16 juta.

Gambar 5. Mesin Pencacah produk Balitbang Pertanian.
c. Produk PT Cipta Visi Sinar Kencanna
Mesin Pencacah Sampah Organik penggerak mesin Bensin 5,5 PK,  kap 500-700 kg/jam, hasil cacahan 10 – 15 mm.

Gambar 6. Mesin Pencacah Sampah Organik
d. Produk PT Tk. Maksindo Mesin perajang rumput 450-500 kg/jam, Daya
1.100 W 220 V, kec 2800 rpm, harga 3 jt.

Gambar 7. Mesin perajang rumput.
Penyusunan Konsep Mesin
Penyusunan konsep mesin pencacah bahan pakan ternak dilakukan menggunakan metode morfologi dengan terlebih dahulu menguraikan konsep mesin rancangan mesin pada domain fungsinya.

Gambar 8. Blok Fungsi mesin pencacah.
Berdasarkan blok fungsi di atas, dengan menggunakan metode morfologi  (Dieter, 2000) maka diperoleh konsep rancangan mesin pencacah sebagai berikut:
a. Konsep 1
Pada konsep ini pencacahan dilakukan oleh pisau berbentuk piringan. Bahan pakan dimasukkan melalui hopper yang selanjutnya masuk ke tengahtengan rol untuk dicacah. Hasil cacahan akan turun ke bawah melalui sebuah saluran turun dan dibantu dengan tiupan angin dari blower. Pisau Rol digerakkan mengggunakan sebuah mesin diesel dengan transmisi gerak menggunakan sabuk dan puli, sketsa konsep ini diperlihatkan pada gambar 9 berikut ini.

Gambar 9. Konsep 1 rancangan mesin pencacah.
b. Konsep 2
Pada konsep ini pencacahan dilakukan menggunakan beberapa pisau potong yang bergerak bolak-balik. Bahan dimasukkan melalui hoper, kemudian akan dicacah oleh pisau pada landasan potong. Bahan yang tercacah turun melalui saluran turun yang selanjutnya dapat ditampung. Pisau digerakkan dengan motor listrik dan semuah mekanisme digunakan untuk merubah gerak rotasi menjadi gerak bolak-balik.

Gambar 10. Konsep 2 rancangan mesin.
c. Konsep 3
Pada konsep ini proses pencacahan dilakukan oleh batang-batang pisau yang dipasang pada poros berputar yang digerakkan oleh sebuah mesin diesel. Bahan diumpankan melalui hoper. Selanjutnya bahan yang tercacah akan turun ke saluran bawah.

Gambar 11. Konsep 3 rancangan mesin pencacah.
Analisa dan Pemilihan Konsep
Pemilihan Konsep dilakukan dengan perbandingan relatif menggunakan Metode Pugh. Dalam metode ini terlebih dahulu disusun kriteriakriteria yang digunakan untuk membandingkan konsep. Masing-masing kriteria diberi bobot sesuai dengan kepentingan kriteria tersebut terhadap fungsi rancangan. Selanjutnya dipilih salah satu konsep sebagai referensi. Setiap konsep dibandingkan dengan konsep referensi untuk masing-masing kriteria. Konsep akan dibeli nilai + (1) bila lebih baik dari referensi, nilai S ( 0) bila konsep sama dengan referensi, dan nilai – (-1) bila konsep lebih jelek dari referensi untuk masing-masing kriteria. Selanjutnya masing-masing nilai dikalikan bobot untuk memperoleh skor akhir tiap konsep rancangan. Konsep dengan nilai tertinggi selanjutnya akan dibuat detail bentuknya dan disusun rancangan rinci utnuk dimanufaktur.
Kriteria-kriteria yang akan digunakan untuk membandingkan konsep rancangan mesin pencacah adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan mencacah pakan ternak (10) Kriteria ini menunjukkan kemampuan mesin untuk mencacah berbagai jenis bahan pakan ternak pada berbagai kondisi, misalkan jerami kering, jerami basah, rumut kering, dan rumput basah.
2. Kemudahan Pengoperasian. (8) Diharapkan mesin yang dirancang mudah pengoperasiannya, karena akan dioperasikan oleh peternak domba, sehingga semakin mudah pengoperasian maka konsep tersebut semakin baik.
3. Kemudahan perawatan. (7) Diharapkan mesin yang dirancang tidak memerlukan perawatan yang rumit.
4. Mampu produksi. (8)
Proses produksi komponen-kompenen mesin mudah, tidak memerlukan operasi-operasi khusus. Menggunkan komponen-komponen yang banyak dijumpai di pasaran. Bahan – bahan yang digunakan mudah dijumpai.
5. Kebisingan (7)
Dalam pengoperasian mesin diharapkan tidak menyebabkan kebisingan yang dapat mengganggu lingkungan sekitar usaha pakan ternak.
6. Ketahanlamaan (7)
Diharapkan mesin yang dibuat awet dan dapat digunakan pada jangka waktu yang lama, sehingga mampu membantu pengusaha meningkatkan kapasitas produksinya. Selanjutnya disusun matrik pengambilan keputusan sebagai berikut:
No Kriteria Bo bot Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3
1 Kemampuan mencacah 10 + s
2 Kemudahan pengoperasia n 8 s +
3 Kemudahan perawatan 7 + s
4 Mampu
produksi 8 + s
5 Kebisingan 7 s +
6 Ketahanlama an 7 + +
Jumlah nilai + 4 3 0
Jumlah nilai
S 2 3 0
Jumlah nilai - 0 0 0
Jumlah nilai kali bobot 32 22 0
Dari matrik pengambilan keputusan di atas diperoleh bahwa konsep 1 memiliki nilai yang tertinggi, sehingga konsep 1 yang akan dikembangkan dalam rancangan rinci dan selanjutnya akan diproduksi.
5. Pembuatan Mesin Pencacah.
Proses pembuatan mesin pencacah bahan pakan ternak dimulai dengan pembuatan gambar kerja mesin yang berisi gambar komponen-komponen mesin beserta ukurannya. Gambar meliputi gambar tampak mesin secara keseluruhan, gambar komponen yang terdiri dari gambar tampak dan gambar potongan. Penggambaran dilakukan manual dengan tangan. Beberapa contoh gambar detil mesin pencacah disajikan dalam gambar – gambar berikut.

Gambar 12. Rancangan mesin tampak depan
.


Gambar 13 .karena pisau pemotongnya menurut saya kura efisien atau kurang halus kalo pencacahan nya maka saya gunakan pisau potong yang seperti gambar di atas dan matapisau di duat agak rapat , kira kira jarak antar pisau 2,5cm.
Selanjutnya berdasarkan gambar detil yang dibuat maka dapat diproduksi bagian-bagian dari mesin pencacah pakan ternak yang terdiri dari:
1. Rangka Mesin.
2. Sub Asembli Rol Pisau Potong.3. Sub Asembli poros nilon
4. Sub Asembli Blower.
5. Unit gearbox
6. Cover mesin7. Unit Blower.
Secara keseluruhan proses pembuatan mesin pencacah bahan pakan ternak ini meliputi prosesproses produksi sebagai berikut:
1. Proses bubut
2. Proses milling
3. Proses Bor
4. Proses Tap
5. Proses Las
6. Proses Bending
7. Proses potong Plat
8. Proses gerinda9. Proses pengecatan.
.

Gambar 14. Motor Diesel Penggerak 8 Pk. karena lebih kuat tenaganya .
 
Gambar 15. Bahan pakan ternak
Spesifikasi akhir dari mesin yang telah dibuat adalah sebagai berikut:
Dimensi (p x l x t) : 110 x 100 x 90 cm
Penggerak : Motor Diesel 8 Pk Putaran 2600 rpm
Kapasitas : 400 – 500 kg/jam
Hasil Cacahan : 1-6 cm
Sistem Transmisi : Sabuk puli
KESIMPULAN
Mekanisasi pertanian dapat dilakukan melalui proses rancang bangun mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi pertanian. Mesin pencacah bahan pakan ternak yang telah dibuat dapat digunakan untuk mencacah bahan pakan ternak seperti rumput dan jerami baik dalam kondisi basah maupun kering, dengan hasil cacahan antara 1 – 6 cm,bias di gunakan untuk mencacah ranting pohon dan segala jenis  rumput yang yang keras maupun yang lembek dan kapasitas produksi 400 – 500 kg/jam.
REFERENSI
Balitbang Pertanian, Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis: Dukungan
Mekanisasi Pertanian, Departemen Pertanian, 2005
Dieter, G., E., Engineering Design A Material and Processing Approach, 3rd Ed, Mc Graw Hill International , Singapura, 2000.
Khandany, S., Engineering Design Process, IISME, 2005.
Hidayat, M., Harjono, Marsudi, Andri, G., Rancang Bangun Mesin Penacah Jerami Padi untuk Penyiapan Bahan Pakan Ternak Ruminansia, Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2006, hal 912-916.

Penulis: Deni Arfia Ardianto (15050524006)

0 komentar:

Posting Komentar