Lingkungan Hidup adalah pengetahuan dasar tentang bagaimana makhluk hidup berfungsi dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan mereka. Lingkungan hidup merupakan bagian dari kehidupan manusia. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri. Kehidupan manusia juga sangat bergantung pada kondisi lingkungan hidup, tempat ia tinggal. Dengan demikian, lingkungan hidup sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia.
Permasalahan Kerusaakan Hutan
Dahulu hutan kami sangat lestari dan indah. Di sanalah terdapat ribuan jenis tumbuhan dan binatang yang hidup saling berdampingan. Selain menjadi tempat tinggal para tumbuhan dan binatang, hutan juga merupakan sumber utama bagi kehidupan manusia. Hutanlah yang menyediakan sumber makanan bagi kita. Binatang dan tumbuhan yang ada di sana menjadi sumber makanan yang tidak terbatas bagi kita.
Selain menyediakan sumber makanan, hutan juga menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian orang. Kayu dan sebagian tumbuhan yang ada di dalam hutan bisa dimanfaatkan oleh mereka untuk dijual. Bahkan hutan berperan penting sebagai pemasok udara bersih bagi manusia, sehingga hutan juga disebut dengan paru-paru dunia yang memberikan oksigen kepada kita untuk semua.
Namun, kini hutan telah kehilangan kelestariannya. Mereka telah hancur dan bahkan telah hilang dengan beralih fungsi menjadi perkebunan dan pemukiman penduduk. Hal ini disebabkan oleh manusia-manusia yang rakus. Mereka dengan membabi buta mengeksploitasi hutan, menebang pohon dan memburu binatang-binatang demi kepentingan pribadi mereka dan demi memenuhi kantong-kantong mereka.
Contoh Kerusakan Hutan
Gunung Penanggungan (dahulu bernama Gunung Pawitra) (1.653 m dpl) adalah gunung berapi kerucut (istirahat) yang terletak di Jawa Timur, Indonesia. Posisinya berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto (sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur), berjarak kurang lebih 55 km dari Surabaya.
Gunung ini berada dalam pegunungan Penanggungan yang terdiri dari Gunung Penanggungan (1.653 mdpl), dan beberapa bukit yang mengelilinginya yaitu Bukit Bakel (1.238 mdpl), Gajah Mungkur (1.084 mdpl), Sarah Klopo (1.235 mdpl), dan Bukit Kemuncup (1.238 mdpl).
Pola konsumsi masyarakat kian meningkat terutama yang berhubungan dengan hasil hutan. Kebutuhan akan kertas, mebel, dan bahan bangunan telah meningkat tajam. Hal ini dapat menguras keberadaan hutan produksi dengan melakukan penebangan liar dan juga pembakaran hutan untuk lahan perkebunan. Sebenarnya kita pun sering merusak hutan. Dengan membuang-buang kertas atau memakainya secara berlebihan, kita turut andil dalam mendorong para penebang hutan liar melaksanakan aksinya.
Berdasarkan data BPS tahun 2004, luas hutan yang telah rusak maupun kritis telah mencapai 59 juta hektar. Rata-rata terjadi pengurangan luas hutan 1,6 juta hektar per tahun. Bayangkan bagaimana kondisi hutan Indonesia 10 tahun ke depan.
Dampak Negatif
Kerusakan hutan telah berakibat buruk pada kehidupan, seperti:
tanah longsor
banjir
hilangnya banyak spesies hewan dan tumbuhan
tanah tandus dan tidak produktif
kekeringan
pemanasan global, dll
Dijelaskan, empat kecamatan berada di aliran Sungai Kromong dan Sungai Brangkal yang berhulu dari Gunung Welirang dan Penanggungan. Ditambah, ratusan hektar hutan di kedua gunung tersebut terbakar habis pada musim kemarau lalu. Hal ini membuat kondisi tanah lebih gembur sehingga mudah tergerus air hujan.
Selama ini pohon yang seharusnya menjadi penahan tanah habis terbakar. Kondisi yang sama di wilayah utara kaki gunung penanggungan, yakni Kecamatan Dawarblandong, Jetis, dan Kemlagi. Pembalakan hutan di kawasan tersebut membuat material dari atas mudah terbawa air hujan ke kawasan pemukiman.
Akibat hutan gundul, di Kemlagi berpotensi sebabkan bencana banjir meliputi Desa Kupang, Bendung, Jolotundo, Mojokumpul, dan Mojodadi yang ada di kabupaten Mojokerto. Selain banjir bandang, banjir akibat luapan sungai juga harus lebih diwaspadai. Seperti luapan Sungai Lamong yang selalu membanjiri sejumlah desa di Kecamatan Dawarblandong.
Solusi Permasalahan Hutan
Kelestarian hutan Indonesia perlu dilakukan dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut.
Melakukan reboisasi.
Jika ingin menebang kayu, lakukan sistem tebang pilih.
Masyarakat, lembaga swadaya, dan pemerintah harus mengawasi dan menjaga hutan.
Memberikan sanksi berat bagi penebang hutan liar.
Penulis: Irfan Subiantoro (15050524087)
0 komentar:
Posting Komentar